Seorang anak/kemenakan, dengan mencontoh kepada alam takambang jadi guru, adat membangi pula menjadi 4 macam, dimana diantara yang 4 terseb...
Seorang anak/kemenakan, dengan mencontoh kepada alam takambang jadi guru, adat membangi pula menjadi 4 macam, dimana diantara yang 4 tersebut hanya satu yang benar menurut adat. Adapaun 4 jenis anak tersebut yaitu :
Anak Pisang
Tipe anak pisang adalah tipe anak yang diinginkan oleh setiap orang tua atau mamak. Sifat anak pisang, tumbuh dan besar disekitar orang tuanya. Kalau orang tuanya (induk pisang) sudah selesai melaksanakan fungsinya yaitu memberikan buahnya yang bermanfaat untuk manusia, maka tugas tersebut akan segera digantikan oleh anaknya yaitu memberi manfaat pula kepada manusia dengan memberikan buah kepada manusia, (jasa, budi yang baik).
Demikianlah tipe anak pisang yang harus dicontohkan oleh manusia. Setiap manusia harus mampu menjadikan anak yang dilahirkan menjadi anak yang meniru sifat anak pisang, yaitu memberikan jasa baik kepada orang lain (manusia). Itulah budi yang merupakan hakekat dari adat Minangkabau. Catatan : Anak Pisang juga di Minangkabau sebutan bagi Cucu yang berasal anak laki laki
Anak Batu Lado
Berbeda halnya dengan anak pisang, tipe anak batu lado adalah tipe anak yang harus dihindarkan / dibenci oleh adat, karena sifat anak batu lado, setiap hari kerjanya hanya mengguling (menindas) orang tuanya. Setiap hari / setiap saat kerjanya mengganggu dan merisaukan orang tua.
Anak peluru
Demikian juga anak peluru. Tipe ini adalah tipe anak yang tidak diinginkan oleh adat, karena sifat anak peluru ini begitu ia lepas dari induknya biasanya akan meninggalkan asap yang berbau busuk. Tipe anak peluru ini sering merusak nama baik orang tua / keluarga, karena sifat / tingkah lakunya yang jelek.
Sering melanggar ketentuan adat atau norma-norma serta nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat, misalnya sering mencuri, merampok, memperkosa serta melakukan perbuatan melawan hukum lainnya.
Anak Kunci
Tipe anak kunci ini kalau dilihat sepintas lalu kelihatan baik, tetapi sesungguhnya tidak. Biasanya anak kunci tersebut kalau pergi kemana-mana atau kembali lagi kerumah selalu minta ijin kepada orang tua, sepertinya anak yang baik atau patuh, tetapi apa yang dilakukannya sepanjang jalan atau selama ia pergi meninggalkan rumah, kita tidak tahu. Katanya ia pergi sekolah tetapi perginya ke bioskop, dan sebagainya.
Agiah Komen Gai La Sanak