Sengsara membawa nikmat, film tua yang mungkin lebih dikenal dengan film Kacak dan Midun. Mungkin bagi sebuah generasi tua sudah hafal fasih...
Sengsara membawa nikmat, film tua yang mungkin lebih dikenal dengan film Kacak dan Midun. Mungkin bagi sebuah generasi tua sudah hafal fasih jaln ceritanya. Namun, mungkin bagi yang disebut generasi Z yang katanya generasi abad terbaru dapat dipastikan tahu cuma Midun orang baik dan Kacak orang yang tidak baik. Bahkan ada yang tak tahu sama sekali.
Ketika saya kembali menonton film ini, teman teman saya bilang. "selera film lu tua bro!". Beberapa ada yang berkomentar ini film jadul. Tapi, mereka tidak pernah ingin tahu apa yang bisa didapat dari film yang pernah tayang di TV nasional ini.
Dari sejarahnya, secara film ini pernah tayang di TV nasional dahulunya sebagai drama serial, pastinya ini menjadi hits. Sebuah karya besar dari Tulis Sutan Sati (seorang penulis angkatan Balai Pustaka) yang disaksikan seluruh bangsa Indonesia.
Sekilas dari judul film Sengsara Membawa Nikmat ini, mengajarkan bagaimana seorang generasi muda bersaing. Bersaing dengan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya, serta seorang yang bersaing dengan keangkuhan dan jabatan orang tuanya.
Ragam pengalaman yang Midun miliki, pernah dipenjara tak membuat semangat hidup dan perjuangannya berakhir dengan putus asa. Bahkan dipenjara bisa menjadi sebuah tempat belajar yang baik bagi si Midun. Belajar tak kenal tempat, dimana saja dan kapan saja.
Dari pengalaman Midun, bisa ditarik kesimpulan. Bahwasanya hidup bukan sekedar akhirat, ilmu dunia adalalah hal yang juga penting untuk didapatkan. Bagaimana derita Midun yang ke-dua kalinya di Penjara karena tertipu oleh seorang rentenir. Tak lain dan tak bukan hanya karena dia tak bisa baca tulis.
Tak sekedar film dengan banyak pesan moral saja. Romantika kisah cinta dari Midun, juga menjadi daya tarik untuk di simak. Nah bagi yang ingin kembali bernostalgia, atau ingin membuktikan kalau film ini tidak bagus sama sekali bisa langsung ditonton filmnya. Ini akan merubah pikiran anda tentang film jadul. (dari akun yutup buyuangaladia).
Ketika saya kembali menonton film ini, teman teman saya bilang. "selera film lu tua bro!". Beberapa ada yang berkomentar ini film jadul. Tapi, mereka tidak pernah ingin tahu apa yang bisa didapat dari film yang pernah tayang di TV nasional ini.
Dari sejarahnya, secara film ini pernah tayang di TV nasional dahulunya sebagai drama serial, pastinya ini menjadi hits. Sebuah karya besar dari Tulis Sutan Sati (seorang penulis angkatan Balai Pustaka) yang disaksikan seluruh bangsa Indonesia.
Sekilas dari judul film Sengsara Membawa Nikmat ini, mengajarkan bagaimana seorang generasi muda bersaing. Bersaing dengan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya, serta seorang yang bersaing dengan keangkuhan dan jabatan orang tuanya.
Ragam pengalaman yang Midun miliki, pernah dipenjara tak membuat semangat hidup dan perjuangannya berakhir dengan putus asa. Bahkan dipenjara bisa menjadi sebuah tempat belajar yang baik bagi si Midun. Belajar tak kenal tempat, dimana saja dan kapan saja.
Dari pengalaman Midun, bisa ditarik kesimpulan. Bahwasanya hidup bukan sekedar akhirat, ilmu dunia adalalah hal yang juga penting untuk didapatkan. Bagaimana derita Midun yang ke-dua kalinya di Penjara karena tertipu oleh seorang rentenir. Tak lain dan tak bukan hanya karena dia tak bisa baca tulis.
Tak sekedar film dengan banyak pesan moral saja. Romantika kisah cinta dari Midun, juga menjadi daya tarik untuk di simak. Nah bagi yang ingin kembali bernostalgia, atau ingin membuktikan kalau film ini tidak bagus sama sekali bisa langsung ditonton filmnya. Ini akan merubah pikiran anda tentang film jadul. (dari akun yutup buyuangaladia).
Agiah Komen Gai La Sanak