Sejujurnya saya baru pertama kali juga mendengar tentang seni Batombe ini. Dari cuitan akun media sosial @Sari_Bundo. Setelah mengklik taut...
Sejujurnya saya baru pertama kali juga mendengar tentang seni Batombe ini. Dari cuitan akun media sosial @Sari_Bundo. Setelah mengklik tautan pada cuitan tersebut, terbukalah halaman saribundo.biz. Mengulas tentang Seni Pantun Batombe.
![]() |
Gambar dari Saribundo.biz |
Dijelaskan pula istilah Batombe ini memang berasal dari Bahasa Abai. Seni yang telah ada turum temurun ini telah dikenal lama sehingga tak lagi dikenal siapa penggagas utamanya. Namun lahirnya seni ini diungkapkan berasal dari sebuah gotong royong ketika mendirikan Rumah gadang.
Menghilangkan rasa lelah selepas bekerja, maka mengisi waktu tersebut diisi dengan berbalas pantun. Pantun yang dilantunkan berisi kata-kata motivasi dan semangat, berikutnya juga diiringi dengan prosesi menari bersama. Perpaduan pantun dan tari inilah yang kemudian menjadi kesenian yang disebut Batombe.
Batombe ini akan dipertunjukkan pada acara acara tertentu dan resmi. Semisal batagak gala, maangkek Pangulu, mendirikan rumah gadang atau acara perkawinan. Acara ini akan diadakan oleh tuan rumah yang punya hajatan.
Aturan dahulu memang ketat untuk pementasan seni ini. Seni ini tidak boleh dibawakan sembarangan. Bahkan jika dilakukan tanpa mengikuti aturan, bisa dikenai sanksi seperti denda seekor kerbau.
Pada masa dahulu ini diadakan siang hari. Masa itu juga, kesenian ini boleh diikuti oleh bagi yang sudah memiliki keluarga.
Namun seiring waktu, perubahan zaman, pergeseran tata aturan-pun terjadi. Sekarang Batombe juga diadakan di kala malam. Meningat telah ada penerangan (listrik). Dan untuk saat ini, Batombe hanya boleh diikuti para kawula muda yang belum berumah tangga. Sumber: saribundo.biz
Agiah Komen Gai La Sanak