Pada belajar bahasa Minang 3, telah diberikan tentang kata ganti nama 'Kamu/Anda' dalam bahasa Minang. Sekarang dilanjutkan tentang ...
Pada belajar bahasa Minang 3, telah diberikan tentang kata ganti nama 'Kamu/Anda' dalam bahasa Minang. Sekarang dilanjutkan tentang kata ganti nama untuk Dia dalam bahasa Minang.
Dia adalah kata ganti nama orang ke-tiga dalam bahasa Indonesia. Jika dalam bahasa Inggris kata ganti ini dipengaruhi oleh jenis kelamin; She untuk Dia perempuan dan He untuk dia lelaki. Namun dalam hal ini, dalam bahasa Minang, sama dengan bahasa Indonesia. Kata ganti orang ketiga tunggal ini tidak mengenal jenis kelamin sebagai pembedanya.
Berikut ini beberapa kata ganti orang ketiga tunggal dalam bahasa Minang, (Dia)
#Inyo/Anyo
Kata ganti ini sepertinya masih netral. Bisa digunakan untuk semua kalangan di semua umur. Sebagai contoh, Inyo tu jaek= Dia itu Jahat.
Sementara bedanya dengan kata Anyo adalah tergantung beberapa daerah. Di beberapa daerah ada mengunakan inyo dan beberapa daerah lainnya mengunakan Anyo.
Khusus di sekitara daerah Bukiktinggi, Biasaya digunakan Ano. Jika seseorang berdialog dengan mengunakan Ano ini, sudah barang tentu dipastikan dari daerah sekitaran Bukiktinggi. Dikenal pameo dalam hal ini,
Kata We'e ini hanya digunakan khusus untuk daerah Pariaman saja. Sejauh pengetahuan penulis, hanya daerah Pariaman yang menggunakan kata We'e ini.
#Paja
Konteks pengunaan Paja ini sedikit lebih kasar. Kadang digunakan untuk orang yang kita bicarakan saat kita kesal dengan orang yang kita bicarakan tersebut.
Tak jarang biasanya kata-kata umpatan pada seseorang digunakan kata ini. Misalnya - Paja kalera, paja anj7iang, paja sakik dll. Jadi jika anda baru bisa belajar bahasa Minang, sebisa mungkin jangan mengunakan kata Paja ini untuk menyebut orang ketiga dengan kata ini.
Dia adalah kata ganti nama orang ke-tiga dalam bahasa Indonesia. Jika dalam bahasa Inggris kata ganti ini dipengaruhi oleh jenis kelamin; She untuk Dia perempuan dan He untuk dia lelaki. Namun dalam hal ini, dalam bahasa Minang, sama dengan bahasa Indonesia. Kata ganti orang ketiga tunggal ini tidak mengenal jenis kelamin sebagai pembedanya.
Berikut ini beberapa kata ganti orang ketiga tunggal dalam bahasa Minang, (Dia)
#Inyo/Anyo
Kata ganti ini sepertinya masih netral. Bisa digunakan untuk semua kalangan di semua umur. Sebagai contoh, Inyo tu jaek= Dia itu Jahat.
Sementara bedanya dengan kata Anyo adalah tergantung beberapa daerah. Di beberapa daerah ada mengunakan inyo dan beberapa daerah lainnya mengunakan Anyo.
Khusus di sekitara daerah Bukiktinggi, Biasaya digunakan Ano. Jika seseorang berdialog dengan mengunakan Ano ini, sudah barang tentu dipastikan dari daerah sekitaran Bukiktinggi. Dikenal pameo dalam hal ini,
" Ano Kan Mantun, Ndak ka ditankok ano maliang, ka ditangkok ano urang awak".#We'e
Kata We'e ini hanya digunakan khusus untuk daerah Pariaman saja. Sejauh pengetahuan penulis, hanya daerah Pariaman yang menggunakan kata We'e ini.
#Paja
Konteks pengunaan Paja ini sedikit lebih kasar. Kadang digunakan untuk orang yang kita bicarakan saat kita kesal dengan orang yang kita bicarakan tersebut.
Tak jarang biasanya kata-kata umpatan pada seseorang digunakan kata ini. Misalnya - Paja kalera, paja anj7iang, paja sakik dll. Jadi jika anda baru bisa belajar bahasa Minang, sebisa mungkin jangan mengunakan kata Paja ini untuk menyebut orang ketiga dengan kata ini.
Agiah Komen Gai La Sanak