Kata Limpapeh sangat sering ditemukan dalam berbagai pepatah dan petitih ala Minangkabau. Juga dalam keseharian masyarakat Minangkabau menj...
Kata Limpapeh sangat sering ditemukan dalam berbagai pepatah dan petitih ala Minangkabau. Juga dalam keseharian masyarakat Minangkabau menjelaskan kedudukan kedudukan perempuan di Rumah gadang.
Mari dilihat salah satu contoh dari istilah peran perempuan di Minangkabau. Seperti di bawah ini,
Limpapeh rumah nan gadang, Sumarak anjuang dalam nagari.
Selain itu juga jika anda pernah berwisata ke kota Bukittingi tentu akan menemukan nama jembatan Limpapeh. Ayo bisakah anda katakan dimana kira kira letak jembatan Limpapeh tersebut?
Jembatan Limpapeh ada di antara kebun binantang Kinantan dan Benteng Fort de Kock. Itu jembatan yang menghubungkan ke dua objek wisata populer di kota Bukittingi. Jembatan Limpapeh, apakah kata limpapeh ini hanya sekedar kata indah tanpa makna alias cuma susunan huruf yang enak dan favorit di dengar?
Tentu saja bukan. Mana ada kata tanpa makna.. Nah, di sini dipastikan tak banyak yang tahu apakah itu Limpapeh. Apalagi kalangan muda mentah nan berdegap.
Adalah arti kata Limpapeh tersebut sebenarnya nama hewan. Hewan tersebut termasuk dalam kelas Serangga yang yang sama dengan kupu-kupu. Warnanya nan elok sehingga enak dipandang orang. Penyejuk hati nan risau ketika memandang keindahannya. Biar sedikit kekinian, di umur berapa kamu paham bahwasanya Limpapeh tersebut ternyata jenis kupu kupu?
Kembali rujukan kata Limpapeh tersebut pada perumpamaan wanita di Minangkabau. Maknanya adalah seorang wanita akan menjadi hiasan di rumah gadang dengan segala kemuliaan budinya. Pada intinya wanita tersebut enak dipandang baik secara budi bahasa dan tingkah lakunya.
Sekarang kamu sudah tahu bukan tentang apa itu Limpapeh secara harfiah dan secara kiasannya. Ya meskipun wallahu alam dengan bahasa Minang ini yang sudah makin ke sini makin agak redup. Sudah banyak dari kita yang sulit bahkan tidak tahu dengan kosa kata kosa kata bahasa Minang yang lama. Tak ada salahnya mengupgrade pengetahuan bahasa Minang agar tak lenyap bahasa ini dari bumi ranah Bundo. Jangan tahunya hanya kata tambuah ciek atau rancak bana saja.
Agiah Komen Gai La Sanak