Sebelumnya sudah dibahas mengenai acara sebelum pernikahan di kenagarian Sungai Pua yani ada uang adat, uang pambali dan uang Tuntun Parun d...
Sebelumnya sudah dibahas mengenai acara sebelum pernikahan di kenagarian Sungai Pua yani ada uang adat, uang pambali dan uang Tuntun Parun dan pasumandan. Bisa baca bagian tersebut pada halaman: Tahap Pra-Pernikahan di Kenagarian Sungai Pua.
Berikut ini akan dilihat bagaimana proses dan tahapan proses pernikahan di kenagarian Sungai Pua.
Apabila yang akan berkawin adalah seorang anak kamanakan maka acara tersebut wajib dihadiri oleh 6 (enam) orang laki-laki tanpa perempuan.
Ada "Pambaoan" yang dibawa pada saat
manjapuik atau manta Uang Adat, yaitu:
a)Uang Adaik
b)Siriah Langkok indak basadah
c)Bagi Niniak Mamak/Pangulu/ Haji:
•Kain Bugih Balipek
•3 (tigo) Jamba Goreng Pisang
•3 (tigo) Jamba Pinyaram Bagi Nan Mudo Matah:
•2 (duo) Jamba Goreng Pisang
•2 (duo) Jamba Pinyaram (1 Jamba = 6 buah), dibawakan olch anak kemanakan yang laki-laki. Manjapuik / Maanta Uang Adat dilaksanakan pada sore hari sesudah shalat Ashar.
Telah disadari dari dahulu bahwa ada larangan sepanjang adat tidak boleh kawin mengawini orang yang sepasukuan nan saniniak dan untuk masa selanjutnya tetap dilarang.
Bila terjadi putus pertunangan dan perkawinan tidak jadi dilaksanakan, maka:
Bagi Niniak Mamak/Pangulu/Haji harus memberitahukan kepada Pangatuo Suku yang bersangkutan, dan bagi anak kemanakan harus memberitahukan kepada Niniak Mamak/Pangulu yang bersangkutan.
Kalau yang memutus pertunangan itu:
Berikut ini akan dilihat bagaimana proses dan tahapan proses pernikahan di kenagarian Sungai Pua.
Manjapuik / Maanta Uang Adat
Pada saat proses manjapuik atau manta Uang Adat, apabila yang akan kawin adalah seorang Niniak Mamak/ Pangulu/Haji, maka acara tersebut harus dihadiri oleh minimum 6 (enam) orang laki-laki dan 2 (dua) orang perempuan.Apabila yang akan berkawin adalah seorang anak kamanakan maka acara tersebut wajib dihadiri oleh 6 (enam) orang laki-laki tanpa perempuan.
Ada "Pambaoan" yang dibawa pada saat
manjapuik atau manta Uang Adat, yaitu:
a)Uang Adaik
b)Siriah Langkok indak basadah
c)Bagi Niniak Mamak/Pangulu/ Haji:
•Kain Bugih Balipek
•3 (tigo) Jamba Goreng Pisang
•3 (tigo) Jamba Pinyaram Bagi Nan Mudo Matah:
•2 (duo) Jamba Goreng Pisang
•2 (duo) Jamba Pinyaram (1 Jamba = 6 buah), dibawakan olch anak kemanakan yang laki-laki. Manjapuik / Maanta Uang Adat dilaksanakan pada sore hari sesudah shalat Ashar.
Telah disadari dari dahulu bahwa ada larangan sepanjang adat tidak boleh kawin mengawini orang yang sepasukuan nan saniniak dan untuk masa selanjutnya tetap dilarang.
Bila terjadi putus pertunangan dan perkawinan tidak jadi dilaksanakan, maka:
Bagi Niniak Mamak/Pangulu/Haji harus memberitahukan kepada Pangatuo Suku yang bersangkutan, dan bagi anak kemanakan harus memberitahukan kepada Niniak Mamak/Pangulu yang bersangkutan.
Kalau yang memutus pertunangan itu:
- Pihak yang perempuan hilang pangka ameh (tando)
- Pihak yang Laki-Laki dilipek pangka ameh (tando)
Pambalian / Pambaoan untuk pengantin wanita
Yang diantakan waktu akan pulang ke rumah pengantin wanita adalah:
- Selimut 1 lembar
- Baju 2 lembar
- Kodek 2 Lembar
- Selendang 1 Lembar
- Tingkuluak 1 Lembar
- Pakaian selengkapnya sagalo sahalai
- Perlengkapan mandi sagalo duo
- bareh sasukek
- siriah langkok
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada prosesi ini yaitu;
Pengantarnya adalah 2 orang perempuan, 1 orang dewasa dan 1 orang anak kecil. Alat kosmetik tidak diperbilehkan. Pembelian puasa dengan segala 1 lembar dan tidak pakai selimut dan tindiah bali ditiadakan.
Mamanggia / Marapulai
Mamanggia / mangawanan Marapulai, bagi Marapulai Niniak Mamak/ Pangulu/Haji paliang banyak 15 (lima belas) orang dan kalau marapulai adalah Anak Kamanakan sebanyak 10 (sapuluah) orang.
Akan halnya dalam mamanggia si alek, maka tata tertib yang memang adalah:
- Laki - Laki: pakai kupiah, kain saruang sisampiang.
- Perempuan: pakai baju kuruang, kodek kain panjang dan batingkuluak.
- Orang yang memanggil tidak boleh beriringan laki-laki dan perempuan
Maanta Marapulai
Pada saat manta marapulai dan jika marapulainya adalah seorang Niniak Mamak/Pangulu/Haji maka wajib diantarkan oleh 10 (Sepuluh) Orangdan bila marapulainya adalah Anak Kemanakan maka wajib diantarkan oleh (enam) orang yang terdiri dari:2(dua) orang mamak rumah, 3 (tiga)orang sumando dan 1 (satu) orang tukang sambah, sehingga totalnya sama dengan 1 (satu) jamba
Pakaian Marapulai
Adapun pakaian yang dikenakan sebagai berikut,
- Niniak mamak berpakaian niniak mamak
- anak kemenakan berpaikaian: waktu pulang; jas, sarawa batiak, saluak, kain bugijh basalempangan. waktu di arak; jas , dasi , pintalon, saluak
- Haji berpakaian haji dan kupiah haji. Jika yang perempuah hajjah tidak menggunakan suntiang.
Sandaran tabuang
Sandaran tabuang berfungsi untuk mengawanan marapulai dalam acara maantaan marapulai. Bilai marapulai adalah niniak mamak/pangulu/haji jumlah sandaran tabuang 4 dan untuak anak kamanakan jumlahnya maksimal 4.
Untuk pakaian sandaran tabuang adalah pakai kupiah dan kain sarung. Pada tahap selanjutnya masuk pada perhelatan. Silakan baca : Prosesi Perhelatan di Nagari Sungai Pua
Agiah Komen Gai La Sanak